Pohon Setigi Si Raja Kayu Bertuah

Santigi di Alam Liar
Santigi di Alam Liar


      Raja kayu bertuah tak lepas dari sosok kayu Setigi atau yang bernama Ilmiah Pimphis Acidula yang merupakan tanaman pesisir laut yang hidup di karang bebatuan dan merupakan tanaman semak berbunga dari Family Lythraceae yang tingginya hanya bisa mencapai 10 meter namun umumnya hanya sekitar 4 meter. Stigi memiliki berbagai sebutan diantaranya Kastigi, Setigi, Stigi, Santigi, Mentigi dan Drini. Setigi Banyak ditemukan di Daerah bergaris pantai Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik mulai dari Srilanka, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Taiwan, Filipina, Australia dan Sebagian wilayah Afrika Timur. 

Santigi di Pinggir Laut
Santigi di Pinggir Laut



    Sebagai Raja kayu bertuah Setigi memang menyukai Habitat yang bertempat Ekstrim dan bertahan hidup di karang bebatuan dan anehnya menurut beberapa penelitian dan seseorang pengemar Bonsai, Tumbuhan Setigi justru menghindari Air asin dan ia memilih mencari air tawar yang tentu sangat sedikit jika berada di lautan namun ia mampu bertahan diatas bebatuan yang panas dengan angin laut yang kencang dan kemungkinan terjadi Badai namun Setigi tetap bertahan dan tetap kuat mencengkram di atas batu karang. Dan menurut pakar Metafisis Setigi memiliki daya serap energi yang baik dan kemudian mengikat energi tersebut di tambah Habitatnya yang memang menjadi pusat Suatu energi dan Elemen bumi berada dan inilah mengapa Kayu Setigi dianggap Bertuah. 

Bentuk Daun Santigi
Bentuk Daun Santigi



     Selain sebagai Kayu bertuah Tumbuhan Setigi juga sebagai Bonsai Legendary khas Pesisir Tropis khususnya Indonesia hal itu karena memang Tumbuhan Setigi hanya hidup didaerah pesisir Tropis. Selain itu memang Tumbuhan Setigi memiliki karakter Batang dan Akar yang tua dan angker, memiliki Percabangan yang eksotis dan Daunya bisa mengecil super kecil dan Harga dari species ini tentunya lebih mahal jika dibandingkan dengan yang lain. Namun hal itu membuat Species Tanaman ini menurun drastis dari Habitatnya karena perburuan semakin banyak membuat tanaman ini Semakin Langka untuk dijumpai. 

  Untuk budidaya bisa melalui Biji dan baru-baru ini banyak marketplace menjual biji ataupun bibit di Polybag dari hasil budidaya Tumbuhan ini. Semoga hal ini berdampak positif dan mengurangi perburuan dialam liar, Walaupun perburuan sebetulnya masih banyak setidaknya mampu mengurangi beberapa persen itu lebih baik. 


  Untuk bagi anda Pemburu kayu bertuah ada kriteria dan kaidah tertentu dan tidak asal potong untuk kayu ini maupun kayu bertuah lainnya, misalnya diambil dari Pohon yang mati secara alami atau dalam bahasa jawa disebut Mati Ngurak. selain itu tempat ia tumbuh juga berpengaruh terhadap tuahnya dan yang terkenal biasanya berasal dari Pulau Karimun Jawa. Hal ini tentu positif dan tidak merusak ekosistem dan hukum alam. Jika beberapa hal itu dilanggar kemungkinan Kayunya tak lebih dari Sebuah kayu bakar selain itu juga merusak Habitat dan tentu melanggar Hukum Alam. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url