Mengenal Pohon Kluwak atau Kepayang
POHON KLUWAK ATAU KEPAYANG
Pohon Kluwak atau Kepayang |
Pohon Kluwak atau Kepayang merupakan pohon multiguna yang sangat penting dalam perekonomian lokal masyarakat tradisional, walaupun jarang digunakan di banyak masyarakat modern. Meski berbiji mentah beracun, Kepayang umumnya dipanen dari alam dan dijadikan makanan oleh masyarakat setempat.
KARAKTER POHON KLUWAK ATAU KEPAYANG
Pohon Kluwak atau Kepayang |
Tanaman Kepayang terutama berada di dataran rendah di daerah tropis lembab, yang dapat ditemukan pada ketinggian hingga 1.200 meter dan tumbuh lebih baik di daerah yang suhu rata-rata tahunannya berkisar antara 22 hingga 28 C, namun dapat bertoleransi. 18 - 32 C.
Tanaman Kapayang atau Kluwak lebih menyukai tanah yang subur dan lembab di tengah sinar matahari. Sedangkan di Indonesia pohon ini lebih menyukai tanah yang agak asam dengan sedikit bayangan. Tanaman muda Kepayang tumbuh pesat pada tahun-tahun pertama, tetapi mungkin membutuhkan waktu 10-15 tahun sebelum mulai berbuah. Bunganya sedikit harum dan muncul segera setelah setiap irigasi baru. Buahnya bisa tumbuh 1 sampai 4 kali setahun.
BAHAYA ATAU EFEK SAMPING BUAH KEPAYANG
- Daun, biji dan sebagian besar DARI bagian pohon Kepayang mengandung persentase tinggi gynocardin, glukosida yang menghasilkan asam prussic toksin. Ini harus dihilangkan sebelum dikonsumsi, bisa dihilangkan dari bijinya dengan berbagai cara seperti mencuci, merendam, memanggang atau menyimpan di bawah tanah. Sehingga Benih tersebut kemudian sangat aman untuk dimakan saat direbus atau dipanggang.
- Benih mentah sangat beracun bagi unggas dan Semua bagian tanaman sangat beracun
MANFAAT DAN KEGUNAAN TUMBUHAN KLUWAK ATAU KEPAYANG
Buah Kluwak atau Kepayang |
KEGUNAAN UNTUK MAKANAN
- Biji atau buah kepayang sebaiknya dimasak atau diolah untuk menghilangkan senyawa toksiknya, sedangkan biji yang belum matang digunakan untuk mengolah Sayur Lodeh dan Rawon yang merupakan makanan khas Indonesia. Biji yang matang difermentasi dalam lubang untuk menghasilkan 'Kluwak' yang memiliki rasa khas, sedikit pahit dan digunakan untuk membuat sup, semur, dan bumbu di sisi lain. Minyak yang diperoleh dari bijinya terkadang digunakan untuk keperluan memasak saat minyak kelapa langka.
MANFAAT OBAT
- Glukosida yang terkandung dalam tanaman Kluwak atau Kepayang, meskipun beracun, juga memiliki beberapa aplikasi medis dan secara khusus mereka memiliki sifat antiseptik dan biji segar yang dihancurkan dapat digunakan untuk mensterilkan luka.
- Daunnya antiseptik, dihancurkan dan digunakan sebagai obat Luar untuk mensteralisasi luka, mengobati parasit kulit, dll.
- Selain itu, Daun Kepayang dipanaskan di atas api kemudian diletakkan di sekeliling kepala dan ditutup dengan kain sebagai obat kutu rambut.
- Kulit kayu bagian dalam dipanaskan di atas batu panas dan uap yang dihasilkan digunakan sebagai mandi uap untuk meredakan persendian yang bengkak dan nyeri.
KEGUNAAN LAINNYA
- Minyak dari bijinya digunakan sebagai iluminan dan pembuatan sabun.
- Cangkang digunakan sebagai mainan kerincingan pada topeng menari.
- Inti kayunya berwarna kuning muda tidak jelas batasnya dari gubal dan berwarna kekuningan hingga Jingga, Kayunya keras tapi tidak terlalu tahan lama namun masih dapat digunakan untuk penggunaan dalam konstruksi rumah tradisional dll.
BUDIDAYA KLUWAK ATAU KEPAYANG
Ilustrasi Biji Kepayang |
Mengingat cangkang benih Kepayang sangat keras, Proses budidaya kecambahan dilakukan dengan cara skarifikasi kemudian dilakukan dengan perendaman air selama 24 jam sebelum disemai. Tempat berjangkitnya benih yang terdiri dari pasir untuk memudahkan eliminasi. Perkecambahan membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan, benih dipindahkan ke kantong polietilen setelah 2 sampai 3 lembar. Media pot terdiri dari kompos dan pasir dalam jumlah yang sama. Setelah 4 bulan, bibit dapat dipindahkan ke kebun atau lahan permanen.